Tutorial

Cara Menginstal WordPress di Ubuntu 20.04 dengan Tumpukan LAMP

Published on November 16, 2020
Bahasa Indonesia
Cara Menginstal WordPress di Ubuntu 20.04 dengan Tumpukan LAMP

Pengantar

WordPress adalah teknologi sumber terbuka yang saat ini sangat populer untuk membuat situs web dan blog di internet. Digunakan oleh 63% dari seluruh situs web yang menggunakan sistem manajemen konten (CMS), situs WordPress mencakup 36% dari semua situs web yang kini online.

Ada banyak pendekatan berbeda untuk memperoleh akses ke WordPress dan beberapa proses penyiapan itu lebih kompleks dari yang lain. Tutorial ini dimaksudkan bagi mereka yang ingin menginstal dan mengelola instans Wordpress di server awan yang tidak diawasi melalui baris perintah. Meskipun membutuhkan langkah lebih banyak daripada instalasi WordPress siap-pakai, pendekatan ini memberikan kontrol lebih besar terhadap lingkungan WordPress kepada administrator.

Jika Anda sedang berusaha mengakses instalasi WordPress siap-pakai, DigitalOcean Marketplace menyajikan aplikasi sekali-klik untuk memandu Anda melakukan instalasi WordPress saat menjalankan server.

Tergantung kebutuhan dan tujuan, Anda mungkin merasa lebih cocok dengan opsi lain. Sebagai perangkat lunak sumber terbuka, WordPress bebas diunduh dan diinstal, tetapi agar tersedia di web, Anda mungkin perlu membeli infrastruktur awan dan nama domain. Ikuti terus panduan ini jika Anda tertarik mengerjakan instalasi di sisi server dan menyiapkan situs WordPress.

Tutorial ini akan menggunakan tumpukan LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP), yang merupakan satu opsi bagi arsitektur server yang mendukung WordPress dengan menyediakan sistem operasi Linux, server web Apache, basis data MySQL, dan bahasa pemrograman PHP. Kita akan menginstal dan menyiapkan WordPress melalui LAMP di server Linux Ubuntu 20.04.

Prasyarat

Untuk menyelesaikan tutorial ini, Anda akan membutuhkan akses ke server Ubuntu 20.04 dan perlu menyelesaikan langkah-langkah berikut sebelum memulai panduan ini:

  • Siapkan server Anda dengan mengikuti panduan penyiapan awal server Ubuntu 20.04 dari kami, dan pastikan Anda memiliki pengguna sudo non-root.
  • Instal tumpukan LAMP dengan mengikuti panduan LAMP kami untuk menginstal dan mengonfigurasi perangkat lunak ini.
  • Amankan situs Anda: WordPress mengambil masukan pengguna dan menyimpan data pengguna, sehingga perlu memiliki lapisan keamanan. TLS/SSL adalah teknologi yang memungkinkan Anda mengenkripsi lalu lintas dari situs Anda sehingga koneksi Anda dan pengguna Anda aman. Berikut ini dua opsi yang tersedia untuk memenuhi persyaratan ini:
    • Jika memiliki nama domain… Anda dapat mengamankan situs dengan Let’s Encrypt, yang menyediakan sertifikat gratis dan tepercaya. Ikuti panduan Let’s Encrypt untuk Apache dari kami untuk menyiapkannya.
    • Jika tidak memiliki domain… dan Anda hanya menggunakan konfigurasi ini untuk pengujian atau penggunaan pribadi, Anda dapat menggunakan sertifikat yang ditandatangani sendiri sebagai gantinya. Sertifikat ini menyediakan tipe enkripsi yang sama, tetapi tanpa validasi domain. Untuk menyiapkan, ikuti panduan SSL yang ditandatangani sendiri untuk Apache dari kami.

Bila telah menyelesaikan langkah-langkah penyiapan, masuk ke server Anda sebagai pengguna sudo dan lanjutkan di bawah ini.

Langkah 1 — Membuat Basis Data dan Pengguna MySQL untuk WordPress

Langkah pertama yang akan kita ambil merupakan persiapan. WordPress menggunakan MySQL untuk mengelola dan menyimpan informasi situs dan pengguna. Kita sudah menginstal MySQL, tetapi kita perlu membuat basis data dan pengguna yang akan digunakan oleh WordPress.

Untuk memulai, log masuk ke akun root (administratif) MySQL dengan mengeluarkan perintah ini (ingat, ini bukan pengguna root di server Anda):

  1. mysql -u root -p

Anda akan diminta memasukkan kata sandi yang Anda buat untuk akun root MySQL saat menginstal perangkat lunak itu.

Catatan: Jika Anda tidak dapat mengakses basis data MySQL melalui root, Anda sebagai pengguna sudo dapat memperbarui kata sandi pengguna root dengan masuk ke basis data seperti ini:

  1. sudo mysql -u root

Setelah menerima prompt MySQL, Anda dapat memperbarui kata sandi pengguna root. Di sini, ganti new_password dengan kata sandi yang kuat pilihan Anda.

  1. ALTER USER 'root'@'localhost' IDENTIFIED WITH mysql_native_password BY 'new_password';

Anda sekarang dapat mengetikkan EXIT; dan dapat log masuk kembali ke dalam basis data melalui kata sandi dengan perintah berikut:

  1. mysql -u root -p

Di dalam basis data, kita dapat membuat basis data eksklusif yang akan dikontrol WordPress. Anda dapat menamainya sesuai keinginan, tetapi kami akan menggunakan nama wordpress dalam panduan ini. Buat basis data untuk WordPress dengan mengetikkan:

  1. CREATE DATABASE wordpress DEFAULT CHARACTER SET utf8 COLLATE utf8_unicode_ci;

Catatan: Setiap pernyataan MySQL harus diakhiri dengan titik koma (;). Periksa untuk memastikan keberadaannya jika Anda mengalami masalah.

Selanjutnya, kita akan membuat akun pengguna MySQL terpisah yang akan digunakan secara eksklusif untuk mengoperasikan basis data kita yang baru. Membuat basis data dan akun spesifik dapat mendukung kita dari sudut pandang manajemen dan keamanan. Kita akan menggunakan nama wordpressuser di dalam panduan ini, tetapi silakan menggunakan nama apa pun yang relevan bagi Anda.

Kita akan membuat akun ini, menentukan kata sandi, dan memberikan akses ke basis data yang kita telah buat. Kita dapat melakukannya dengan mengetikkan perintah berikut. Ingatlah memilih kata sandi yang kuat di sini bagi pengguna basis data Anda dengan password yang kita miliki:

  1. CREATE USER 'wordpressuser'@'%' IDENTIFIED WITH mysql_native_password BY 'password';

Selanjutnya, beri tahu basis data bahwa wordpressuser kita harus memiliki akses lengkap ke basis data yang kita siapkan:

  1. GRANT ALL ON wordpress.* TO 'wordpressuser'@'%';

Kini, Anda memiliki basis data dan akun pengguna, masing-masing dibuat khusus untuk WordPress. Kita perlu memberikan privilese agar instans MySQL saat ini mengetahui perubahan terbaru yang kita lakukan:

  1. FLUSH PRIVILEGES;

Keluarlah dari MySQL dengan mengetikkan:

  1. EXIT;

Pada langkah selanjutnya, kita akan menambahkan beberapa fondasi untuk plugin WordPress dengan mengunduh ekstensi PHP bagi server kita.

Langkah 2 — Menginstal Ekstensi Tambahan PHP

Saat menyiapkan tumpukan LAMP, kita hanya membutuhkan sedikit ekstensi untuk membuat PHP berkomunikasi dengan MySQL. WordPress dan kebanyakan plugin-nya memanfaatkan ekstensi tambahan PHP.

Kita dapat mengunduh dan menginstal beberapa ekstensi PHP paling populer yang digunakan bersama WordPress dengan mengetikkan:

  1. sudo apt update
  2. sudo apt install php-curl php-gd php-mbstring php-xml php-xmlrpc php-soap php-intl php-zip

Ini akan menjadi dasar untuk menginstal plugin tambahan ke dalam situs WordPress kita.

Catatan: Setiap plugin WordPress memiliki persyaratannya sendiri. Sebagian mungkin mengharuskan instalasi paket PHP tambahan. Periksa dokumentasi plugin Anda untuk mengetahui persyaratan PHP-nya. Jika ada, itu dapat diinstal dengan apt seperti diperagakan di atas.

Kita perlu memulai ulang Apache untuk memuat ekstensi baru ini, tetapi kita akan melakukan konfigurasi lebih banyak pada Apache di bagian selanjutnya, sehingga Anda bisa menunggu sampai konfigurasi Apache selesai atau memulai ulang sekarang untuk menyelesaikan proses ekstensi PHP.

  1. sudo systemctl restart apache2

Langkah 3 — Menyesuaikan Konfigurasi Apache untuk Memungkinkan Pengesampingan dan Penulisan Ulang .htaccess

Selanjutnya, kita akan membuat beberapa penyesuaian kecil pada konfigurasi Apache. Berdasarkan tutorial prasyarat, Anda harus memiliki berkas konfigurasi untuk situs Anda di direktori /etc/apache2/sites-available/.

Dalam panduan ini, kita akan menggunakan /etc/apache2/sites-available/wordpress.conf sebagai contoh di sini, tetapi Anda harus mengganti jalur ke berkas konfigurasi bila diperlukan. Selain itu, kita akan menggunakan /var/www/wordpress sebagai direktori root instalasi WordPress. Anda harus menggunakan root web yang ditetapkan dalam konfigurasi Anda. Jika mengikuti tutorial LAMP dari kami, ini bisa berupa nama domain Anda sebagai pengganti wordpress dalam kedua instans ini.

Catatan: Anda dapat menggunakan konfigurasi asali 000-default.conf (dengan /var/www/html sebagai root web Anda). Hal ini bisa digunakan jika Anda hanya akan melaksanakan hos satu situs web di server ini. Jika tidak, sebaiknya membagi konfigurasi yang diperlukan menjadi beberapa potongan logis, satu berkas per situs.

Dengan mengidentifikasi jalur, kita dapat beralih menangani .htaccess agar Apache dapat menangani perubahan konfigurasi berdasarkan masing-masing direktori.

Mengaktifkan Pengesampingan .htaccess

Saat ini, penggunaan berkas .htaccess dinonaktifkan. WordPress dan banyak plugin WordPress menggunakan berkas-berkas ini secara luas untuk penyesuaian di dalam direktori pada perilaku server web.

Buka berkas konfigurasi Apache untuk situs web Anda dengan editor teks seperti nano.

  1. sudo nano /etc/apache2/sites-available/wordpress.conf

Untuk mengizinkan berkas .htaccess, kita perlu menetapkan arahan AllowOverride di dalam blok Directory yang mengarah ke root dokumen kita. Tambahkan blok teks berikut di dalam blok VirtualHost berkas konfigurasi Anda, pastikan menggunakan direktori root web yang benar:

/etc/apache2/sites-available/wordpress.conf
<Directory /var/www/wordpress/>
	AllowOverride All
</Directory>

Setelah Anda selesai, simpan dan tutup berkas. Di nano, Anda dapat melakukannya dengan menekan CTRL dan X bersamaan, lalu Y, lalu ENTER.

Mengaktifkan Modul Penulisan Ulang

Selanjutnya, kita dapat mengaktifkan mod_rewrite untuk memanfaatkan fitur permalink WordPress:

  1. sudo a2enmod rewrite

Hal ini memungkinkan Anda memiliki permalink yang lebih mudah dipahami orang pada pos Anda, seperti dua contoh berikut ini:

http://example.com/2012/post-name/
http://example.com/2012/12/30/post-name

Perintah a2enmod memanggil skrip yang akan mengaktifkan modul yang ditetapkan dalam konfigurasi Apache.

Mengaktifkan Perubahan

Sebelum menerapkan perubahan yang kita buat, periksa untuk memastikan kita tidak membuat kesalahan sintaks apa pun dengan menjalankan tes berikut.

  1. sudo apache2ctl configtest

Anda mungkin menerima keluaran seperti berikut:

Output
AH00558: apache2: Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.1.1. Set the 'ServerName' directive globally to suppress this message Syntax OK

Jika Anda ingin menyembunyikan baris teratas, tambahkan saja arahan ServerName ke berkas konfigurasi utama (global) Apache di /etc/apache2/apache2.conf. ServerName bisa berupa domain atau alamat IP server Anda. Namun, ini hanya pesan dan tidak akan memengaruhi fungsi situs Anda. Asalkan keluarannya berisi Syntax OK, Anda siap melanjutkan.

Mulai ulang Apache untuk menerapkan perubahan. Pastikan memulai ulang sekarang sekalipun Anda telah memulai ulang sebelumnya dalam tutorial ini.

  1. sudo systemctl restart apache2

Selanjutnya, kita akan mengunduh dan menyiapkan WordPress itu sendiri.

Langkah 4 — Mengunduh WordPress

Kini setelah perangkat lunak server dikonfigurasi, kita dapat mengunduh dan menyiapkan WordPress. Karena alasan keamanan tertentu, selalu disarankan untuk mendapatkan versi terbaru WordPress dari situsnya.

Ubah menjadi direktori yang dapat ditulis (kami merekomendasikan direktori sementara seperti /tmp) dan unduh rilis yang dikompresi.

  1. cd /tmp
  2. curl -O https://wordpress.org/latest.tar.gz

Ekstrak berkas yang dikompresi untuk membuat struktur direktori WordPress:

  1. tar xzvf latest.tar.gz

Kita akan memindahkan berkas-berkas ini ke root dokumen sebentar lagi. Sebelum melakukannya, kita dapat menambah berkas .htaccess semu agar nanti dapat digunakan WordPress.

Buat berkas dengan mengetikkan:

  1. touch /tmp/wordpress/.htaccess

Kita juga akan menyalin berkas konfigurasi sampel ke nama berkas yang dibaca WordPress:

  1. cp /tmp/wordpress/wp-config-sample.php /tmp/wordpress/wp-config.php

Kita juga dapat membuat direktori upgrade, agar WordPress tidak mengalami masalah izin saat mencoba melakukannya sendiri setelah pembaruan pada perangkat lunaknya:

  1. mkdir /tmp/wordpress/wp-content/upgrade

Sekarang, kita dapat menyalin seluruh isi direktori ke dalam root dokumen. Kita menggunakan titik di akhir direktori sumber untuk menunjukkan bahwa semua yang ada di dalam direktori harus disalin, termasuk berkas tersembunyi (seperti berkas .htaccess yang kita buat):

  1. sudo cp -a /tmp/wordpress/. /var/www/wordpress

Pastikan Anda mengganti direktori /var/www/wordpress dengan direktori yang telah Anda siapkan di server.

Langkah 5 — Mengonfigurasi Direktori WordPress

Sebelum melakukan penyiapan WordPress berbasis web, kita perlu menyesuaikan beberapa item dalam direktori WordPress.

Menyesuaikan Kepemilikan dan Izin

Langkah penting yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan izin dan kepemilikan berkas yang semestinya.

Kita akan mulai dengan memberikan kepemilikan semua berkas ke pengguna dan grup www-data. Inilah pengguna yang berjalan di server web Apache, dan Apache perlu bisa membaca dan menulis berkas WordPress untuk menyajikan situs web dan melakukan pembaruan otomatis.

Perbarui kepemilikan dengan perintah chown yang memungkinkan Anda memodifikasi kepemilikan berkas. Pastikan mengarahkan ke direktori yang relevan di server Anda.

  1. sudo chown -R www-data:www-data /var/www/wordpress

Selanjutnya, kita akan menjalankan dua perintah find untuk mengatur izin yang benar pada direktori dan berkas WordPress:

  1. sudo find /var/www/wordpress/ -type d -exec chmod 750 {} \;
  2. sudo find /var/www/wordpress/ -type f -exec chmod 640 {} \;

Izin ini akan membuat Anda bekerja secara efektif dengan WordPress, tetapi ingatlah bahwa beberapa plugin dan prosedur mungkin membutuhkan penyesuaian tambahan.

Menyiapkan Berkas Konfigurasi WordPress

Sekarang, kita perlu membuat beberapa perubahan pada berkas konfigurasi utama WordPress.

Ketika membuka berkas itu, tugas pertama kita adalah menyesuaikan beberapa kunci rahasia untuk memberikan suatu tingkat keamanan bagi instalasi kita. WordPress menyediakan generator yang aman untuk nilai-nilai ini sehingga Anda tidak perlu memikirkan nilai yang bagus. Ini hanya digunakan secara internal, sehingga menggunakan nilai-nilai yang kompleks dan aman di sini tidak akan mengurangi kegunaan.

Untuk mengambil nilai-nilai yang aman dari generator kunci rahasia WordPress, ketikkan:

  1. curl -s https://api.wordpress.org/secret-key/1.1/salt/

Anda akan mendapatkan kembali nilai-nilai unik yang menyerupai keluaran seperti blok di bawah ini.

Peringatan! Anda perlu meminta nilai-nilai unik ini setiap kali. JANGAN menyalin nilai-nilai di bawah ini!

Output
define('AUTH_KEY', '1jl/vqfs<XhdXoAPz9 DO NOT COPY THESE VALUES c_j{iwqD^<+c9.k<J@4H'); define('SECURE_AUTH_KEY', 'E2N-h2]Dcvp+aS/p7X DO NOT COPY THESE VALUES {Ka(f;rv?Pxf})CgLi-3'); define('LOGGED_IN_KEY', 'W(50,{W^,OPB%PB<JF DO NOT COPY THESE VALUES 2;y&,2m%3]R6DUth[;88'); define('NONCE_KEY', 'll,4UC)7ua+8<!4VM+ DO NOT COPY THESE VALUES #`DXF+[$atzM7 o^-C7g'); define('AUTH_SALT', 'koMrurzOA+|L_lG}kf DO NOT COPY THESE VALUES 07VC*Lj*lD&?3w!BT#-'); define('SECURE_AUTH_SALT', 'p32*p,]z%LZ+pAu:VY DO NOT COPY THESE VALUES C-?y+K0DK_+F|0h{!_xY'); define('LOGGED_IN_SALT', 'i^/G2W7!-1H2OQ+t$3 DO NOT COPY THESE VALUES t6**bRVFSD[Hi])-qS`|'); define('NONCE_SALT', 'Q6]U:K?j4L%Z]}h^q7 DO NOT COPY THESE VALUES 1% ^qUswWgn+6&xqHN&%');

Ini adalah baris konfigurasi yang dapat kita tempelkan langsung dalam berkas konfigurasi untuk mengatur kunci aman. Salin keluaran yang Anda terima sekarang.

Selanjutnya, buka berkas konfigurasi WordPress:

  1. sudo nano /var/www/wordpress/wp-config.php

Temukan bagian yang berisi nilai-nilai contoh untuk pengaturan itu.

/var/www/wordpress/wp-config.php
. . .

define('AUTH_KEY',         'put your unique phrase here');
define('SECURE_AUTH_KEY',  'put your unique phrase here');
define('LOGGED_IN_KEY',    'put your unique phrase here');
define('NONCE_KEY',        'put your unique phrase here');
define('AUTH_SALT',        'put your unique phrase here');
define('SECURE_AUTH_SALT', 'put your unique phrase here');
define('LOGGED_IN_SALT',   'put your unique phrase here');
define('NONCE_SALT',       'put your unique phrase here');

. . .

Hapus baris-baris itu dan tempelkan dalam nilai-nilai yang Anda salin dari baris perintah:

/var/www/wordpress/wp-config.php
. . .

define('AUTH_KEY',         'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('SECURE_AUTH_KEY',  'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('LOGGED_IN_KEY',    'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('NONCE_KEY',        'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('AUTH_SALT',        'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('SECURE_AUTH_SALT', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('LOGGED_IN_SALT',   'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('NONCE_SALT',       'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');

. . .

Selanjutnya, kita akan memodifikasi beberapa pengaturan koneksi basis data di awal berkas. Anda perlu menyesuaikan nama basis data, pengguna basis data, dan kata sandi yang terkait yang Anda konfigurasikan dalam MySQL.

Perubahan lain yang perlu kita buat adalah mengatur metode yang harus digunakan WordPress untuk menulis sistem berkas. Karena kita telah memberi izin server web untuk menulis bila membutuhkan, kita dapat secara eksplisit mengatur metode sistem berkas ke “direct”. Tidak mengaturnya dengan pengaturan saat ini akan mengakibatkan WordPress meminta kredensial FTP saat kita melakukan beberapa tindakan.

Pengaturan ini dapat ditambahkan di bawah pengaturan koneksi basis data, atau di tempat lain dalam berkas:

/var/www/wordpress/wp-config.php
. . .

// ** MySQL settings - You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define( 'DB_NAME', 'wordpress' );

/** MySQL database username */
define( 'DB_USER', 'wordpressuser' );

/** MySQL database password */
define( 'DB_PASSWORD', 'password' );

/** MySQL hostname */
define( 'DB_HOST', 'localhost' );

/** Database Charset to use in creating database tables. */
define( 'DB_CHARSET', 'utf8' );

/** The Database Collate type. Don't change this if in doubt. */
define( 'DB_COLLATE', '' );


. . .

define('FS_METHOD', 'direct');

Simpan dan tutup berkas saat Anda sudah selesai.

Langkah 6 — Menyelesaikan Instalasi Melalui Antarmuka Web

Karena konfigurasi server selesai, kita dapat menyelesaikan instalasi melalui antarmuka web.

Dalam browser web Anda, navigasikan ke nama domain server atau alamat IP publik server Anda:

https://server_domain_or_IP

Pilih bahasa yang ingin Anda gunakan:

Pemilihan bahasa WordPress

Selanjutnya, Anda akan masuk ke halaman penyiapan utama.

Pilih nama untuk situs WordPress Anda dan pilih nama pengguna. Disarankan memilih nama yang unik dan hindari nama pengguna yang umum seperti “admin” untuk keperluan keamanan. Kata sandi yang kuat dibuat secara otomatis. Simpan kata sandi ini atau pilih alternatif kata sandi yang kuat.

Masukkan alamat surel Anda dan pilih apakah ingin mencegah mesin pencari mengindeks situs Anda:

Instalasi penyiapan WordPress

Bila telah mengklik, Anda akan dibawa ke laman yang meminta Anda untuk log masuk:

Prompt log masuk WordPress

Setelah log masuk, Anda akan dibawa ke dasbor administrasi WordPress:

Prompt log masuk WordPress

Saat ini, Anda dapat mulai mendesain situs web WordPress! Jika ini adalah kali pertama Anda menggunakan WordPress, jelajahi sedikit antarmukanya untuk mengenal CMS Anda yang baru.

Kesimpulan

Selamat, WordPress sekarang telah diinstal dan siap digunakan!

Saat ini, Anda mungkin perlu melakukan hal berikut:

  • Pilih pengaturan permalink untuk pos WordPress, yang dapat ditemukan di Settings > Permalink.
  • Pilih tema baru di Appearance > Themes.
  • Instal plugin baru untuk menambah fungsionalitas situs Anda di Plugins > Add New.
  • Jika akan bekerja sama dengan orang lain, Anda mungkin perlu juga menambahkan pengguna tambahan saat ini di Users > Add New.

Anda dapat menemukan sumber daya tambahan untuk cara alternatif menginstal WordPress, mempelajari cara menginstal WordPress pada distribusi server lain, mengotomatiskan instalasi WordPress, dan menskalakan situs WordPress dengan memeriksa tag Komunitas WordPress dari kami.

Thanks for learning with the DigitalOcean Community. Check out our offerings for compute, storage, networking, and managed databases.

Learn more about us


About the authors

Still looking for an answer?

Ask a questionSearch for more help

Was this helpful?
 
Leave a comment


This textbox defaults to using Markdown to format your answer.

You can type !ref in this text area to quickly search our full set of tutorials, documentation & marketplace offerings and insert the link!

Try DigitalOcean for free

Click below to sign up and get $200 of credit to try our products over 60 days!

Sign up

Join the Tech Talk
Success! Thank you! Please check your email for further details.

Please complete your information!

Get our biweekly newsletter

Sign up for Infrastructure as a Newsletter.

Hollie's Hub for Good

Working on improving health and education, reducing inequality, and spurring economic growth? We'd like to help.

Become a contributor

Get paid to write technical tutorials and select a tech-focused charity to receive a matching donation.

Welcome to the developer cloud

DigitalOcean makes it simple to launch in the cloud and scale up as you grow — whether you're running one virtual machine or ten thousand.

Learn more
DigitalOcean Cloud Control Panel